Versi Teks One Punch - Man Chapter 63 (Kontes dan Pertarungan)

"Tinju Ular Menggigit"

Sneck si Hero Kelas A bersiap dengan kuda-kuda ularnya. Kedua telapak tangannya siap siaga dengan bentuk dan gerakan yang menyerupai ular. Serta tatapan mata yang tetap fokus ke depan.

Kontestan yang menjadi lawannya, Benpatsu dari Aliran Jalan Kasar tampak lebih tak sabaran. Ia langsung melesat dengan tinju yang siap memukul. "Apa kau pikir aku akan takut dengan kuda-kuda gertakan seperti itu!? Jangan sok kuat Hero Ranking Bawah!! Rasakan ini, Teknik Rahasia Jalan Kasar: Tinju di Wajah Tanpa Hambatan!!!"

Sneck langsung menggunakan teknik ularnya. Bagai ular, tangannya meliuk-liuk dan mencengkram tinju Benpatsu. Dan bagai ular juga, telapak tangan Sneck menggigit pergelangan tangan lawan.

"Ukhhh...!! Kau... Kuat...!!" erang Benpatsu.

"Apa tadi kau bilang aku Hero Ranking Bawah!? Kau salah paham... Aku ranking terbawah di antara Kelas A, camkan itu baik-baik!!"

Sneck hendak menghabisi musuh dengan tangan satunya, tapi mendadak Benpatsu berteriak, "Tunggu sebentar!!"

Lalu ketika Sneck kaget dan lengah orang itu bersiap dengan pukulan di tinju satunya. "Yang tadi itu hanya tipuan untuk tinju yang ini!!!"

Tetap bukan masalah bagi Sneck. Tak hanya menahan, ia langsung membalas serangan itu dengan tinju tajam yang jauh lebih cepat. Bagai tersambar ular raksasa, dua telapak tangan Sneck mendorong jauh tubuh lawannya.

Benpatsu terseret jauh ke pinggir arena. Untung saja ia mampu mengendalikan keseimbangan tepat sebelum terjatuh. Akan tetapi, serangan tadi meninggalkan efek yang cukup parah.

Hantaman tepat di perut membuat Benpatsu bagai terkena bisa ular.
"A-Apa-apaan... Itu... Kau tidak lemah sama sekali... Kau menipuku, sial..."

Setelahnya Benpatsu pingsan. Wasit pun mengangkat tangan tinggi-tinggi, "Pertandingan ini dimenangkan oleh Sneck!!"

"Aku juga ingin percaya kalau aku ini kuat, tapi sayang sekali kenyataannya memang begitu. Hero Ranking Atas... Dilihat dari sisi mana pun isinya benar-benar monster."

Sneck sadar kalau dirinya masih lemah, tak sekuat Hero-Hero Kelas Atas. Misalnya Genos, yang saat ini sedang menghabisi para monster di luar arena. "Lenyaplah..."

Tembakan peledak Genos menghancurkan jalanan kota beserta monster yang ada di atasnya.

"Itu si Cyborg Iblis!!" seru para penduduk yang semula ketakutan.
"Kau keren sekali!! Tolong beri aku tandatanganmu!!"

"Dia melenyapkan monster dalam sepersekian detik!!"
"Kita selaaamaaat!!!"

"Tuan Cyborg Iblis, ada monster di sebelah sana juga!!" jerit seorang perempuan.
"Aku baru saja datang dari arah sana, di sana juga ada monster yang mengamuk!!" ucap yang lain.

"Para petugas polisi dibantai habis, monster di sana yang paling kejam!!"
"Tak ada yang bisa menghentikan monster yang menghancurkan gedung-gedung di sana!!"

"Ada monster maniak yang mengayunkan pedang sambil tertawa!!"
"Ada kecoa raksasa!!" para warga berebut minta bantuan.

"Jangan pedulikan mereka, yang di sana yang paling bahaya!! 

Markas Asosiasi Hero, Cabang C

"Kami menerima sinyal transmisi dari Cyborg Iblis," lapor seorang petugas.
"Apa!? Segera sambungkan dia padaku!!" pinta petugas lainnya, kemudian tersambung dengan Genos. "Genos, di mana lokasimu saat ini...!?"

"Aku sedang di Kota C, di dekat stadion. Bagaimana situasi saat ini?"
"Berbagai monster muncur, saat ini dikonfirmasi ada tujuh monster di Kota C."

"Aku sudah menghabisi satu dari mereka, cepat berikan lokasi enam yang lain."
"Mengerti!! Aku akan membimbingmu dari posisimu saat ini!!"

Di arena, pertandingan terus berlanjut. Dan tak butuh waktu lama, pertarungan berikutnya antara Volten melawan Bazuzu telah berakhir.

"Listrik yang digabungkan dengan tinju mematikan!! Kontestan Bazuzu yang terkena serangan langsung pingsan di tempat!! Kontestan Volten dengan tubuh listriknya memenangkan pertarungan!!"

Bersamaan dengan kalahnya para peserta, Genos menghabisi monster-monster di Kota C. Ketika ia meledakkan monster bertanduk dan siap untuk monster berikutnya, pertarungan selanjutnya di arena Super Fight berakhir.

"Dihajar habis-habisan oleh tinju kecepatan tinggi bertubi-tubi, kontestan Hamkichi akhirnya dikalahkan!! Siapa sangka dojo Pertahanan Diri Sopan Bunga Matahari bisa seterkenal itu!? Tapi kontestan Gatling harus lanjut ke babak berikutnya dengan kondisi yang lumayan parah!!"

"Machine Gun Blow!!!" Genos menghabisi monster berikutnya. Monster besar yang habis oleh tinju-tinju peledak bertubi-tubinya. Di arena, kontestan ahli strategi telah hancur remuk oleh si besar Dave.

"Hebat sekali!! Saat pertandingan baru saja dimulai, tubuh besar Dave langsung menghancurkan lawannya!! Kontestan Rosie yang strateginya adalah untuk menganalisis mental lawannya dikalahkan tanpa perlawanan berarti!! Yah, kita semua pasti sudah menduganya sih.."

Di saat Genos mengalahkan monster selanjutnya, pertarungan antara Choze dan si kontestan bumbu dapur berakhir. Wasit sampai harus menghentikan Choze supaya ia tak membunuh lawannya yang sudah menyerah minta ampun.

"Kontestan Choze sangat kuat!! Kontestan Mentai si Tinju Bumbu bahkan tak diberi kesempatan untuk menyerah!! Kalau saja wasit telat sedetik saja menghentikan pertandingan, jadinya pasti berbahaya!! Ia memang peserta yang mengerikan!!"

"Kukukuku..." Choze tersenyum.

Genos mencekik monster berikutnya yang ia hadapi. Ia sengaja tak langsung membunuhnya untuk menanyainya, "Aku ingin tahu ke mana perginya monster lain yang muncul di kota ini, katakan padaku atau mati perlahan, mana yang kau pilih?"

"A-Aku akan memberitahu!! Akan kujawab!! Akan kujawab!!"

Di arena, pertarungan antara si Muka Asam dan Jakumen Pegulat Giga Pro baru akan dimulai.

"Kontestan Jakumen Pegulat Giga Pro melawan Si Muka Asam dari Aliran Kempo Muka Asam!! Kita akan menyaksikan pertandingan antara kontestan yang baru memulai debut mereka!!"

"Berusahalah supaya tidak kalah, Muka Asam!" seru Saitama dari luar arena.
"Diammm!!!" bentak Muka Asam. "Aku mantan murid nomor dua Master Bang!! Kemenanganku sudah pasti!!"

Muka Asam berusaha untuk berani, tapi musuh kelihatannya kuat sekali.

"Ukh... Orang ini kelihatannya kuat.." pikir Muka Asam. "Bisepnya gila sekali.. Tidak, tidak, apa yang kau pikirkan? Kau lebih kuat dari orang ini... Mungkin sih... Pokoknya ingat!! Latihan-latihan keras yang telah kau lewati!!"

Di sisi lain, musuh pun merasa khawatir. "Wajahnya lumayan seram.." pikir Jakumen. "Saat pertandingan berakhir, apa pun hasilnya, kami semua yang ada di sini teman. Aku ingin berpikir seperti itu.."

Di sisi lain Kota C, monster yang sekujur tubuhnya terbentuk dari wajah mengamuk. Ia mengayunkan dua pedang sambil tersenyum. Orang-orang berteriak, "Hyaaaa!!! Tolong!!!"

"Beri aku wajahmu...!!" ucap monster itu sambil bernyanyi-nyanyi. Monster Level Iblis, Face Peeler. Hobinya menguliti wajah korbannya. Tapi kini, tepat sebelum orang itu menjadi korbannya, sesuatu menembaknya.

"Akhirnya aku menemukanmu.." ucap Hero yang menembak, Genos.
"Bersiaplah untuk dilenyapkan..."

Kepulan asap dari ledakan mulai menghilang, dan ternyata monster tadi menahan tembakan Genos dengan kedua pedangnya. "Ohoho...?" Face-Peeler tertawa. "Kelihatannya selebriti kita telah muncul. Genos... Boleh aku menguliti wajah tampanmu juga?"

Monster langsung melesat dan menebas dengan sangat cepat, tepat mengincar wajah, tapi untungnya Genos lebih cepat lagi. Tapi serangan musuh tak berhenti sampai sana, serangannya makin cepat dan bertubi-tubi.

"Dia cepat..!!" pikir Genos.

Monster memutas kedua pedangnya bagai baling-baling di masing-masing tangan, lalu mencincang Genos dengan kecepatan penuh. Genos tak mampu menghindar, ia menahan dengan kedua tangannya sampai tangan-tangannya tergores parah.

"Hyahaha!! Bagaimana menurutmu kemampuan pisauku!? Aku bisa menjaga pertahananku tanpa sisi lemah sama sekali sambil mencincang dan menguliti tubuh lawanku..."

"Itu hanya kalau aku tidak melenyapkanmu terlebih dahulu." ucap Genos.

"Sebaliknya, pertahanmu sangat terbuka!!"

Monster menebas Genos, kepalanya, tapi kemudian pisau yang digunakannya untuk menebas malah hancur berkeping-keping. "Eh!? Pisauku..."

"Aku sengaja memancingmu supaya menyerang kepalamu, sekarang pertahananmu sangat terbuka!!" Genos kemudian memasukkan tangannya ke kepala monster, lalu meledakan tubuhnya.

Di arena Super Fight, pertarungan Muka Asam akhirnya berakhir.

"Ah!! Kontestan Jakumen akhirnya dijatuhkan!! Kontestan Muka Asam memperoleh kemenangan dengan serangannya yang brilian!! Kedua kesatria kini saling memuji usaha keras masing-masing!! Benar-benar sportivitas yang indah!!"

Di markas Asosiasi Hero, petugas dibuat heran oleh aksi Genos.
"Kelihatannya... Monster yang mengamuk di Kota C hanya tersisa satu lagi. Dalam sekejap, ia benar-benar membersihkan mereka.."

"Hero Kelas S Genos benar-benar berkekuatan iblis.."

"Monster yang terakhir berada 2 kilometer di bart laut posisimu saat ini. Beberapa Hero telah berusaha melawannya, segera bergabung dengan mereka!!" perintah orang Asosiasi.

Namun ketika Genos telah sampai ditujuan, para Hero yang dimaksud telah dikalahkan.
"Apa kau masih bisa bicara?"

"Ukhh.." salah seorang Hero membuka matanya saat Genos datang.
"Musuh... Monster kecoa... Dia sangat kuat.." ucap Hero itu. "Apa pun yang kau lakukan, jangan mengalihkan pandanganmu sedetik pun darinya. Karena saat kau menyadarinya, dia sudah akan berada di belakangmu.."

Dan benar saja, dalam sekejap sesosok manusia kecoa telah berdiri di belakang Genos.
"Hero Kelas S, eh? Apa kau juga membenci kecoa? Asal kau tahu saja, aku ini kuat.."

Monster Level Iblis, Awakened Cockroarch.

"Monster yang mengambil wujud serangga, ini akan jadi yang terakhir.." pikir Genos. "Kalau aku melenyapkannya dengan cepat, aku mungkin akan bisa kembali tepat waktu untuk melihat pertandingan Master Saitama. Tetaplah tenang, aku tak boleh lengah apa pun yang terjadi. Aku telah mempelajari hal itu. Tetap fokus terhadap musuh yang kau hadapi, hadapi dengan kekuatan penuh tanpa sedikit pun rasa ragu. Hal itulah yang akan dilakukan oleh Master Saitama di saat seperti ini.."

Saitama keluar dari lorong di pinggir arena, "Yo, Muka Asam! Apa kau menang?"

"Apa kau mau bilang kalau kau tidak menonton pertandingan hebatku tadi!?"
"Ah maaf, tadi aku pipis..." ucap Saitama.

"Kau...!! Hei, ngomong-ngomong soal musuhmu pada pertarungan berikutnya, berhati-hatilah, dia bukan musuh yang bisa kau anggap enteng!" ucap Muka Asam. "Aku sudah pernah menyaksikan pertandingan Bakuzan sebelumnya, dan bahkan dengan musuh yang jauh lebih lemah ia tak punya rasa belas kasihan sama sekali. Kalau boleh jujur, dia jauh di atasmu. Sebaiknya kau berhati... Hei!! Kau dengar aku tidak sih!?"

Saitama sibuk memikirkan cara mengikatkan ikat pinggangnya lagi.

"Sial... Aku melepasnya saat ke toilet tadi, sekarang bagaimana cara mengikatnya kembali?"

"Para penonton sekalian...!!" teriak pembawa acara, "Pertarungan berikutnya akan segera dimulai!! Antara kontestan yang sebelumnya menang mudah melawan Zakkos... Kontestan Charanko!! Melawan dua kali juara, Bakuzaaan!!!"

"Ia telah menghabisi lawan yang tak terhitung jumlahnya, yang selalu dipenuhi dengan tumpahan darah!! Akankah pertandingan kali ini akan berakhir dengan tragedi sesuai nama Pembunuh Neraka Kegelapan yang disandangnya!? Seorang dokter telah bersiap siaga di pinggir arena!! Bahkan wasit terlihat tegang di hadapan Bakuzan!!"

"Aku harus siap menghentikan pertandingan secepat mungkin!!" pikir wasit.

"Hah, turnamen ini dipenuhi orang lemah.." ucap Bakuzan. "Yang akan kulakukan hanya mengajari pecundang-pecundang ini bahwa pertandingan bela diri itu bukan hanya olahraga, melainkan pertarungan mati-matian."

"Hei.." Bakuzan menatap Saitama, "Kuperingatkan kau... Fokuslah, tingkatkan ketajaman dirimu, kerahkan semua tenagamu untuk bertahan. Kalau tidak, saat ini akan menjadi ingatan terakhirmu berdiri dalam keadaan sehat..."

"Hm?" Saitama menoleh Bakuzan sesaat, lalu lanjut mengikat ikat pinggangnya lagi.

Terserahlah, pada akhirnya ia mengikatnya dengan asal.
"Mau bagaimana lagi, yasudah kuikat begini saja.."

Bakuzan jadi benar-benar ingin menghabisi nyawa Saitama.

Bersambung ke Chapter 64

Posting Komentar